Byan – BeritaGaruda
JAKARTA, BeritaGaruda – Anthony Leong, Koordinator Nasional Tim Relawan Prabowo-Gibran Digital (PRIDE), mengatakan kehadiran empat menteri di sidang sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) telah mematahkan tuduhan politisasi bantuan sosial (bansos) pada Pilpres 2024.
Pada Minggu, 7 April 2024, Anthony menyatakan, “Pemberian bansos merupakan instrumen yang sudah ada di dalam APBN. Semua partai politik yang ada di DPR juga telah menyetujuinya.”
Dalam beberapa hari terakhir, empat Menteri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hadir di Majelis Konstitusi.
Bahkan, Anthony menyatakan bahwa Menkeu Sri Mulyani telah menyatakan bahwa bansos dan dana Program Perlindungan Sosial (Perlinsos) tidak mengalami perubahan yang signifikan dalam enam tahun terakhir. Salah satunya pada 14 Februari 2024, pada periode Pemilu 2024.
Baca juga : Sebentar Lagi Lebaran, 169 Ribu Orang Penuhi Bandara Soetta
Oleh karena itu, Anthony berpendapat bahwa keterangan yang diberikan oleh empat menteri itu telah menyangkal tuduhan yang dibuat oleh kuasa hukum 01 dan 03.
“Apalagi jika kita menyimak keterangan para saksi ahli dan saksi yang dihadirkan Pasangan 01 dan 03 selama ini di sidang MK kurang berhasil menguatkan dalil adanya dugaan kecurangan dalam Pilpres,” kata Anthony.
Selain itu, Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) itu percaya bahwa masyarakat dapat menilai dari apa yang disampaikan di Sidang MK bahwa kubu 01 dan 03 menghadapi kesulitan untuk membuktikan dugaan kecurangan dalam pemilihan presiden 2024. Pada akhirnya, pasangan Prabowo-Gibran berhasil memenangkan sidang MK. Dia mengapresiasi perbedaan pendapat tentang sengketa Pemilu dan Pilpres di MK daripada “Pengadilan Jalanan”, yaitu melakukan demonstrasi yang berujung agresi, yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia.
Selain itu, sekarang adalah saat yang tepat bagi seluruh elit politik untuk mencapai rekonsiliasi dan mengakhiri konflik.
“Semoga momen Idul Fitri ini juga dimanfaatkan dengan baik oleh para tokoh bangsa mengakhiri perselisihan dan menatap masa depan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ujar Antony.
Baca juga : Barisan Rudal Iran Berangkat Menuju Perang ke Syria